10 Malaikat dan Tugasnya

Selasa, 22 November 2016

1. Malaikat Jibril

 Jibril – Malaikat Jibril ini tugasnya adalah menyampaikan wahyu yang diberikan oleh Allah SWT kepada Nabi dan Rasul. Terdapat ayat yang menjelaskannya di Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 97.


Tugas malaikat jibril setelah nabi muhammad wafat?- Dalam pelajaran pelajaran sekolah dasar kita tentu sudah diajarkan tentang rukum iman yang enam, yang diantaranya adalah beriman kepada para malaikat, dan disebutkan pula tugas masing masingnya.

Ketika membahas tentang tugas malaikat jibril 'alaihis salam dijelaskan bahwa ia bertugas sebagai penyampai wahyu dari Allah kepada para nabi.

Kalau dulu mungkin ketika disampaikan hal ini belum muncul isykal (musykilah) atau  pertanyaan, tapi saat ini banyak yang mempertanyakan apa tugas malaikat jibril setelah Rasulullah shallahu 'alaihi wa sallam wafat?, apakah malaikat jibril pensiun karena Nabi Muhammad adalah Nabi terakhir?, tidak ada wahyu yang akan disampaikan lagi.

Nah, untuk menjawab pertanyaan tersebut silahkan menyimak tugas-tugas malaikat jibril selain sebagai penyampai wahyu, berikut ini:

1. Memberi kekuatan kepada orang beriman yang memiliki sifat wala' dan bara'


yakni orang orang yang mencintai orang beriman dan berlepas diri dari orang kafir, dan senantiasa membela Allah subhanahu wata'ala dan agamanya demikian pula Rasulullah sallallahu'alaihi wasallam dan sunnahnya. Allah subhanahu wata'ala berfirman:

لا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُوا آبَاءَهُمْ أَوْ أَبْنَاءَهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ أُولَئِكَ كَتَبَ فِي قُلُوبِهِمُ الإيمَانَ وَأَيَّدَهُمْ بِرُوحٍ مِنْهُ وَيُدْخِلُهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ أُولَئِكَ حِزْبُ اللَّهِ أَلا إِنَّ حِزْبَ اللَّهِ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

"Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau Saudara-saudara ataupun keluarga mereka. meraka Itulah orang-orang yang Telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang daripada-Nya." [Al-Mujadilah:22]

Ada beberapa versi penafsiran ulama tentang maksud dari firman Allah {وَأَيَّدَهُمْ بِرُوحٍ مِنْهُ} :
1. Menguatkan mereka dengan Al-Qur'an dalam berhujjah.
2. Menguatkan mereka dengan cahaya keimanan, hidayah dan tanda-tanda kebesaran Allah.
3. Menguatkan mereka dengan bantuan Jibril.
Dalam sahih Bukhari dan Muslim, Hassan bin Tsabir Al-Anshary meminta persaksian dari Abu Hurairah dan berkata: Aku memintamu demi Allah, apakah kamu pernah mendengan Rasulullah mengatakan:
" يا حسان ، أجب عن رسول الله ، اللهم أيده بروح القدس ! "

"Ya Hassan .. belalah Rasul Allah, Ya Allah kuatkanlah ia dengan ruh al-quds (Jibril)?"
Abu Hurairah menjawab: Iya.

Dan dalam sahih Muslim, dari Aisyah; Rasulullah berkata kepada Hassan bin Tsabit:
" إن روح القدس لا يزال يؤيدك ما نافحت عن الله ورسوله "

"Sesungguhnya Ruh Qudus (Jibril) senantiasa menguatkanmu selama engkau membela Allah dan Rasul-Nya".


2. Menyampaikan kepada penduduk langit bahwa Allah mencintai atau membenci seorang hamba


Dalam sahih Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah; Rasulullah bersabda:
" إن الله إذا أحب عبدا دعا جبريل فقال إنى أحب فلانا فأحبه - قال - فيحبه جبريل ثم ينادى فى السماء فيقول إن الله يحب فلانا فأحبوه. فيحبه أهل السماء - قال - ثم يوضع له القبول فى الأرض. وإذا أبغض عبدا دعا جبريل فيقول إنى أبغض فلانا فأبغضه - قال - فيبغضه جبريل ثم ينادى فى أهل السماء إن الله يبغض فلانا فأبغضوه - قال - فيبغضونه 
ثم توضع له البغضاء فى الأرض " .

"Sesungguhnya Allah jika mencintai seorang hamba, Ia memanggil Jibril dan berkata kepadanya: Sesungguhnya Aku mencintai si Fulan maka cintailah ia. Lalu Jibril ikut mencintainya, kemudian berseru di langit:

Sesungguhnya Allah mencintai si Fulan maka cintailah ia. Lalu penduduk langit turut mencintainya, kemudian diturunkan rasa cinta kepadanya di bumi. Dan jika Allah membenci seorang hamba, Ia memanggil Jibril dan berkata kepadanya:

Sesungguhnya Aku membenci si Fulan maka bencilah ia. Lalu Jibril ikut membencinya, kemudian berseru di langit: Sesungguhnya Allah membenci si Fulan maka bencilah ia. Lalu penduduk langit turut membencinya, kemudian diturunkan rasa benci kepadanya di bumi."

3. Malaikat jibril turun ke bumi untuk menghadiri setiap orang mukmin yang meninggal dalam keadaan suci dari hadats


Diriwayatkan oleh al-Thabrani dalam al-Kabir dari Maimunah binti sa'ad:
"Wahai Rasulullah, bolehkah seseorang tidur dalam keadaan junub? Nabi menjawab "Aku tidak suka jika ia (orang yang junub) tidur sebelum berwudlu', aku khawatir ia lantas mati (dalam keadaan berhadats), sehingga tidak dihadiri oleh Malaikat Jibril.”

4. Menjaga kota Madinah ketikaperistiwa munculnya Dajjal


Diriwayatkan oleh Nu'aim bin Hammad dalam al-Fitan, dan al-Thabrani dari Ibnu Mas'ud, bahwa ketika Nabi saw. menyebutkan ciri-ciri Dajjal, beliau bersabda:

"Lalu Dajjal melewati Mekkah, ternyata di sana dia bertemu dengan makhluq yang sangat besar, maka dia bertanya: siapa kamu? makhluq tersebut menjawab 'aku adalah Mika'il, Allah mengutusku untuk menjaga tanah haram ini'. Kemudian Dajjal meneruskan perjalanannya ke Madinah, disana dia juga bertemu dengan Makhluq yang besar dan dia bertanya: siapa kamu? makhluq itu menjawab: 'aku adalah Jibril, aku diutus Allah untuk menjaga tanah haram ini'."

5. Turun pada malam lailatul qodar (setiap tahun) dan memberikan salam kepada kaum muslimin


Al Imam Ibnu Katsir menyebutkan dua pendapat makna Ar Ruh ketika menafsirkan ayat ke 4 surat Al Qodr

تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ

"Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Ar Ruh dengan izin Rabbnya untuk mengatur urusan"
1. Ar Ruh adalah malaikat jibril sehingga ini termasuk bab mengathofkan khos (jibril) dengan 'am (malaikat-malaikat)
2. Ar Ruh adalah sejumlah malaikat sebagaimana pada surat An Naba'

Ayat ini semakna dengan ayat ke 4 dalam surat Al Ma'arij
[ تَعْرُجُ الْمَلائِكَةُ وَالرُّوحُ إِلَيْهِ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ خَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ [المعارج:4]

"Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun" (QS Al Ma'arij:4)
Dan pendapat pertama ini dikuatkan dengan ayat
[ نَزَلَ بِهِ الرُّوحُ الْأَمِينُ [الشعراء:193]

"dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril)" (QS Asy Syu'ara:193)

Wallahu A'lam bi Showab, jika ada yang memiliki tambahan ilmu, silahkan ditambahkan lagi

2. Malaikat Mikail


Malaikat Mikail alahissalam adalah termasuk salah satu di antara empat malaikat yang menjadi pembesar seluruh malaikat. Dalam sebuah riwayat dinyatakan bahwa ia diciptakan oleh Allah subhanahu wa ta’ala sesudah malaikat Israfil dengan selisih kira-kira lima ratus tahun lamanya.

Menurut salah satu riwayat, dikatakan bahwa malaikat Mikail mengenakan jubah berwarna hijau jamrud, yang memenuhi bentangan langit. Dari kepala malaikat Mikail hingga kedua telapak kakinya berbulu za’faron. Jika seluruh air di lautan dan sungai di muka bumi ini disiramkan di atas kepalanya, maka tidak setetes pun yang akan jatuh dari kepalanya. Seluruh anggota tubuhnya terbuat dari nuur (cahaya) dan berbulu za’faran. Yang istimewa, ada satu juta wajah di atas setiap bulu-bulu yang dimilikinya. Dan setiap wajah mempunyai sejuta mata. Padahal, tiap mata yang ada senantiasa menangis untuk memohon rahmat bagi orang-orang mukmin yang berdosa. Di samping itu, kelebihan yang dimiliki adalah setiap wajah mempunyai sejuta mulut, yang mana mulut tersebut memiliki lidah dengan jumlah yang sama dan menguasai satu juta macam bahasa. Dan juga setiap lisan yang dimiliki membaca istighfar untuk orang-orang mukmin yang berdosa.

Dari sekian banyak mata yang ada, maka senantiasa meneteskan air mata sejumlah tujuh ribu tetesan. Kemudian dari tiap tetesan air mata itu, Allah menciptakan malaikat sejenis yang serupa dengan bentuk malaikat Mikail. Tugas mereka adalah membaca tasbihhingga hari kiamat. Mereka itu bernama Karubiyun. Di samping bertasbih, mereka juga memiliki tugas sebagai pembantu malaikat Mikail yaitu menurunkan hujan, menjaga tumbuh-tumbuhan, buah-buahan, serta mengatur rezeki kepada makhluk-makhluk Allah subhanahu wa ta’ala.

Dan disebutkan dalam sebuah keterangan, untuk menjaga kelangsungan hidup makhluk di dalam laut, buah-buahan di pohon, maupun tumbuh-tumbuhan yang ada di atas bumi, maka Allah mengutus seorang malaikat untuk menjaganya. Jadi satu butir buah akan senantiasa dijaga oleh seorang malaikat.

Dalam hadist riwayat Ahmad, dari Anas bin Malik, ketika Rasulullah melakukan perjalanan Isra’ Mi’raj ke langit, beliau bertanya kepada malaikat Jibril: “Mengapa aku tidak pernah melihat malaikat Mikail tertawa?” Malaikat Jibril menjawab: “Malaikat Mikail tidak pernah tertawa semenjak neraka diciptakan.”

Malaikat Mikail juga sering mendampingi malaikat Jibril dalam menjalankan tugas-tugasnya. Di antara tugas yang pernah dilakukan bersama malaikat Jibril adalah:

a). Ketika malaikat Jibril menjalankan tugas untuk membelah dada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam untuk dicuci hatinya karena akan diisi dengan iman, Islam, yakin, dan sifat hilim. Ketika itu peran malaikat Mikail tidak kalah penting. Beliaulah yang mengambil air al-Kautsar (air zam-zam) untuk akhirnya dijadikan sebagai pencuci hati Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam.

b). Saat Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam mendapat kepercayaan untuk melakukan Isra’ dan Mi’raj, malaikat Mikail bersama Jibril ikut mendampingi beliau selama dalam perjalanan.

c). Malaikat Mikail juga menjadi utusan Allah untuk menyampaikan lembaran kepada Malaikat Maut. Dalam lembaran-lembaran itu tertulis dengan sangat detil tentang nama-nama, tempat, dan sebab musabab pencabutan nyawa bagi orang yang dituju.

3. Malaikat Israfil

Image result for malaikat israfil

Sebagaimana diceritakan dalam kitab Daqaiqul Akhbar karangan Syekh Abdurrahman, beliau menyatakan bahwa ada empat malaikat yang memiliki kemuliaan khusus. Para malaikat tersebut adalah Israfil, Mikail, Jibril, dan Izrail alaihissalam.

Tugas mereka adalah memegang dan mengatur segala urusan makhluk. Jibril alaihissalam bertugas menyampaikan wahyu dan mengangkat para utusan. Sedangkan tugas malaikat Mikail adalah menurunkan hujan dan mengatur rezeki. Untuk Izrail tugasnya adalah mencabut nyawa, sedangkan Israfil bertugas untuk meniup sangkakala (terompet) sebagai pertanda dimulainya hari kiamat.

Ibnu Abbas radiyallahu anhu berkata: “Sesungguhnya malaikat Israfil pernah memohon kepada Allah, agar dikaruniai kekuatan yang dapat membawa tujuh langit dan tujuh bumi. Kemudian Allah memberikan kekuatan tersebut kepadanya. Lalu Israfil memohon lagi agar dikaruniai kekuatan untuk bisa menguasai angin. Kemudian Allah pun mengabulkan permohonannya. Lalu ia memohon lagi agar diberi kekuatan untuk bisa mengangkat gunung dan diberikanlah kekuatan itu kepadanya oleh Allah subhanahu wa ta’ala, serta kekuatan yang diberikan kepada jin dan manusia. Kemudian ia memohon lagi agar memiliki kemampuan untuk bisa menguasai seluruh binatang buas, lalu permohonan tersebut dikabulkan.”

Sebagaimana yang dijelaskan dalam berbagai sumber bahwa bentuk dari malaikat Israfil adalah dilapisi bulu mulai dari kepala hingga kedua telapak kakinya. Ia mempunyai banyak mulut dan lidah yang tertutup di dalam beberapa dinding. Setiap lisan yang dimilikinya senantiasa bertasbih menggunakan seribu bahasa. Demikian juga, malaikat Israfil mempunyai seribu malaikat yang menjadi tentaranya, yang berasal dari dirinya sendiri. Para malaikat tersebut adalah malaikat Muqarrabin (yang dekat) dengan Allah subhanahu wa ta’ala. Begitu pula malaikat yang bertugas sebagai penanggung / pemikul ‘Arasy diciptakan oleh Allah dengan rupa yang mirip dengan malaikat Israfil. Demikian juga malaikat yang bertugas sebagai pencatat yang berada disana.

Jumlah sayap malaikat Israfil ada empat buah. Sayap pertama panjangnya sampai ke arah barat, yang kedua sampai ke arah timur, yang ketiga menutupi tubuhnya, sedangkan yang keempat menutupi kepalanya. Warna dari wajahnya adalah kuning tua.

Sebuah keterangan ringkas menerangkan bahwa sebab wajahnya berwarna seperti itu adalah karena getaran rasa takut kepada Allah, yang selalu mengiringinya setiap saat. Setiap saat dia mengarahkan pandangannya ke arah ‘Arasy, karena semata-mata menunggu perintah dari Allah.

Salah satu dari tiang ‘Arasy berada di atas bahunya. Setiap Allah memutuskan di Lauhil Mahfuzh maka dinding yang menghalanginya terbuka, sehingga segala keputusan yang Allah tetapkan bisa dilihat oleh Israfil. Memang menurut riwayat, bahwa Lauhil Mahfuzh itu bergantung di bawah ‘Arasy, sedangkan malaikat Israfil merupakan satu-satunya malaikat yang paling dekat dengan ‘Arasy tersebut.

Disebutkan, bahwa jarak antara malaikat Israfil dengan ‘Arasy dihalangi tujuh dinding. Sedangkan setiap dinding tebalnya adalah sekitar perjalanan lima ratus tahun. Adapun jarak antara malaikat Israfil dengan malaikat Jibril, kira-kira tujuh puluh dinding. Jadi, jarak antara malaikat Jibril dengan ‘Arasy adalah tujuh puluh tujuh lapis dinding.


Disebutkan, bahwa malaikat Israfil senantiasa meletakkan mulutnya sehingga senantiasa siap meniup terompetnya yang berbentuk seperti tanduk apabila mendapat perintah dari Allah subhanahu wa ta’ala. Disebutkan pula, bahwa terompetnya bercabang empat. Dua di antaranya bercabang ke arah barat dan timur, sedangkan yang satu lagi bercabang ke arah bumi dan yang satu lagi bercabang ke arah atas yaitu kepada langit ketujuh. Adapun lingkaran kepala terompet itu sama dengan lebar langit dan bumi. Di dalamnya terdapat pintu sebanyak bilangan ruh. Sedangkan di dalamnya lagi ada tujuh puluh rumah. Tiap-tiap rumah ditempati para ruh. Di antara para ruh yang ada yakni ruh para nabi yang menempati satu rumah, ruh para jin juga satu rumah, para setan, binatang, dan sebagainya, sampai tujuh puluh macam.


Abu Hurairah pernah bertanya kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam tentang terompet / sangkakalanya, kemudian Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam menjawab, “Sangkakala itu adalah sebuah tanduk raksasa yang terdiri dari cahaya. Besar tiap lingkaran dalam tanduk itu selebar langit dan bumi. Sangkakala itu akan ditiupnya sebanyak tiga kali. Tiupan pertama membuat makhluk ketakutan, tiupan kedua membuat makhluk mati, dan tiupan ketiga membangkitkan makhluk dari kubur (kematiannya).”

4. Malaikat Izrail

Image result for malaikat izrail

Malaikat Izrail diciptakan oleh Allah SWT dalam keadaan yang serupa dengan malaikat Mikail baik wajahnya, ukurannya, kekuatannya, lisannya dan sayapnya. Semuanya tidak kurang dan tidak lebih.
Dikatakan dia berwajah empat, satu wajah di muka, satu wajah di kepala, satu dipunggung dan satu lagi di telapak kakinya. Dia mengambil nyawa para nabi dari wajah kepalanya, nyawa orang mukmin dengan wajah mukanya, nyawa orang kafir dengan wajah punggung dan nyawa seluruh jin dengan wajah tapak kakinya.
Dari kepala hingga kedua telapak kakinya berbulu Za'faran dan di setiap bulu ada satu juta muka di setiap satu juta muka mempunyai satu juta mata dan satu juta mulut dan tangan. Ia memiliki 4.000 sayap dan 70.000 kaki, salah satu kakinya di langit ketujuh dan satu lagi di jembatan yang memisahkan Surga dan Neraka.
Setiap mulut ada satu juta lidah, setiap lidah boleh berbicara satu juta bahasa. Jika seluruh air di lautan dan sungai di dunia disiramkan di atas kepalanya, maka tidak setitik air pun akan jatuh melimpah.

Tugasnya Mengurus kematian[sunting | sunting sumber]

Disebutkan, ketika Allah SWT mencipta Al-Maut (kematian) dan menyerahkan kepada malaikat Izrail, maka berkata malaikat Izrail: "Wahai Tuhanku, apakah Al-Maut itu?".
Maka Allah SWT menyingkap rahasia Al-Maut itu dan memerintah seluruh malaikat menyaksikannya. Setelah seluruh malaikat menyaksikannya Al-Maut itu, maka tersungkurlah semuanya dalam keadaan pingsan selama seribu tahun.
Setelah para malaikat sadar kembali, bertanyalah mereka: "Ya Tuhan kami, adakah makhluk yang lebih besar dari ini?" Kemudian Allah SWT berfirman: "Akulah yang menciptakannya dan Aku-lah yang lebih Agung dari padanya. Seluruh makhluk akan merasakan Al-Maut itu".
Kemudian Allah SWT memerintahkan Izrail mengambil Al-Maut Allah telah menyerahkan kepadanya. Walau bagaimanapun, Malaikat Izrail khawatir jika tidak terdaya untuk mengambilnya sedangkan Al-Maut lebih agung daripadanya. Kemudian Allah SWT memberikannya kekuatan, sehinggalah Al-Maut itu menetap di tangannya.
Setelah itu Al-Maut berkata: "Ya Tuhanku, izinkanlah aku untuk berseru di langit sekali saja". Maka, setelah diizinkan, berserulah ia dengan suara yang amat keras: "Aku ini adalah Al-Maut, tugasku sebagai pemisah orang yang saling mencintai. Aku adalah Al-Maut, tugasku memisahkan antara anak dan ibunya. Aku adalah Al-Maut, tugasku memisahkan saudara lelaki dan wanita. Aku adalah Al-Maut, tugasku menghancurkan bangunan rumah dan gedung-gedung, Aku adalah Al-Maut, tugasku meramaikan kuburan. Aku adalah Al-Maut, tugasku mencari dan mendatangi kamu semuanya, walaupun kamu berada dalam lapis benteng yang amat kuat. Dan tiada satupun makhluk yang tidak merasakan kepedihanku".
Malaikat Izrail diberi kemampuan yang luar biasa oleh Allah hingga barat dan timur dapat dijangkau dengan mudah olehnya seperti seseorang yang sedang menghadap sebuah meja makan yang dipenuhi dengan pelbagai makanan yang siap untuk dimakan. Ia juga sanggup membolak-balikkan dunia sebagaimana kemampuan seseorang sanggup membolak-balikkan uang.
Sewaktu malaikat Izrail menjalankan tugasnya mencabut nyawa makhluk-makhluk dunia, ia akan turun ke dunia bersama-sama dengan dua kumpulan malaikat yaitu Malaikat Rahmat dan Malaikat `Azab. Sedangkan untuk mengetahui di mana seseorang akan menemui ajalnya Malaikat Maut bekerja sama dengan Malaikat Arham.[1]
Walau bagaimanapun, Izrail bersama JibrilIsrafil dan Mikail pernah ditugaskan ketika Allah menciptakan Nabi Adam. Izrail juga adalah antara Malaikat yang sering turun ke bumi untuk bertemu dengan para nabi antaranya ialah Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Idris a.s.

5. Malaikat Munkar

Image result for malaikat

Malaikat Munkar bertugas menanyai amal perbuatan manusia di alam kubur dan menyiksa manusia di alam kubur atas sebab perbuatan buruknya di dunia.
Tiga Pertanyaan di dalam Kubur

Diriwayat oleh Bukhari dan Muslim dari hadits Al Barra’ bin ‘Azib, jika seorang mayit sudah dihadapkan pada alam akhirat, maka akan datang padanya dua malaikat (yaitu malaikat Munkar dan Nakir) yang akan bertanya kepada sang mayit tiga pertanyaan. Ketiga pertanyaan tersebut adalah 

Pertama “Man Robbuka?”…Siapakah Robbmu?

Kedua, “Wa maa diinuka?” … dan apakah agamamu?

Ketiga, “Wa maa hadzaar rujululladzii bu’itsa fiikum?” … dan siapakah orang yang telah diutus di antara kalian ini?

Saat masih hidup di dunia, pertanyaan ini tentu begitu mudah untuk dijawab. Man Rabbuka atau siapa Tuhanmu jawabnya tentu Allah SWT.   “Wa maa diinuka?” (apakah agamamu?) Jawabannya tentu saja Islam, sedangkan “Wa maa hadzaar rujululladzii bu’itsa fiikum?” (dan siapakah orang yang telah diutus di antara kalian ini?) jawabnya adalah Nabi Muhammad SAW. 

Namun ini tidak akan semudah menjawab ketika di alam barzah. Jika simayit  merupakan orang yang tidak beriman dan bertaqwa kepada Allah, maka dia tidak akan mampu menjawab ketiga pertanyaan tersebut, walaupun dia hapal semasa dunia.

Orang yang bisa menjawab, hanya orang yang bisa membuktikan itu ketika Ia masih hidup di dunia. Itu pun wajib dibantu doa oleh saudara-saudaranya yang masih hidup dan baru saja meninggalkan pekuburan. Maka Allah akan menguatkan lidah mayit tersebut sehingga mampu menjawab pertanyaan dari dua malaikat yang diutusnya. 

Senin, 21 November 2016

6. Malaikat Nakir

Hasil gambar untuk malaikat nakir

 Nakir – Adalah malaikat Nakir yang mempunyai tugas yang sama dengan malaikat Munkar, malaikat Munkar dan Nakir mempunyai tugas yang sama di alam kubur yaitu menanyakan amal perbuatan manusia di alam kubur.

7. Malaikat Raqib

Hasil gambar untuk gambar pencatatan malaikat

Raqib – Manusia didunia ini pasti pernah melakukan sesuatu yang baik maupun buruk, terlepas dia sengaja atau tidak. Ketahuilah bahwa ada malaikat yang bertugas mencatat semua amal perbuatan kita yang baik semasa kita hidup di dunia ini. Dia adalah malaikat Raqib, sang pencatat amal baik.

8. Malaikat Atid

Gambar terkait

Jika kita tadi membahas malaikat Raqib yang tugasnya mencatat amal baik manusia pada semasa hidupnya. Lain dengan malaikat Atid, malaikat Atid mempunyai tugas kebalikan dari malaikat Raqib yaitu mencatat seluruh amal buruk perbuatan manusia sema hidup di dunia.

9. Malikat Malik

 Malaikat Malik
Malaikat malik adalah pemimpin dari para malaikat yang bertugas di neraka. Allah memperkenalkan nama malaikat ini di dalam firman-Nya: Mereka berseru: ‘Hai Malik, biarlah Tuhanmu membunuh kami saja.’  Dia menjawab. ‘Kamu akan tetap tinggal (di neraka ini).’”
Neraka terdiri dari atas tingkatan-tingkatan. Dan di setiap tingkatan ada malaikat penjaga. Allah menggambarkan karakteristik para malaikat penjaga neraka sebagai ‘kasar dan keras’ Allah berfirman,
Hai orang-orang yang beriman, periharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang keras, kasar dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (At-Tahrim: 6).

Tugasnya : Penjaga Pintu Neraka
Sebutan jahanam cukup populer/ seringkali dipakai didalam ayat dan hadits Nabi. Apakah jahanam sekadar nama lain dari neraka ataukah suatu tempat penyiksaan yang lain didalam neraka, wallahu a’alam.
Panasnya sudah begitu dahsyat, neraka jahanam juga dijaga malaikat-malaikat Allah. Para penghuninya mengiba-iba kepada malaikat penjaga ini, agar para malaikat tersebut sudi memintakan keringanan siksa kepada Allah. Allah berfirman;Gambaran tentang kedahsyatan jahanam, diceritakan oleh rasulullah, sebagaimana sabdanya, “Api kalian yang dinyalakan anak-cucu adam adalah sepertujuh dari panasnya api jahanam. Para sahabat berkata: Demi Allah, bila sepanas ini saja sudah cukup wahai Rasulullah. Beliau bersabda: ‘Sesungguhnya panas api tersebut masih tersisa sebanyak enam puluh sembilan bagian, panas masing-masing sama dengan api ini.’(HR. Muslim)
“Dan orang-orang yang berada dalam neraka berkata kepada penjaga-penjaga neraka jahanam: ‘Mohonkanlah kepada Tuhanmu supaya Dia meringankan azab dari kami barang sehari.’ Penjaga jahanam berkata: ‘Dan apakah belum datang kepadamu rasul-rasulmu dengan membawa keterangan-keterangan.’ Mereka menjawab: ‘Benar, sudah datang.’ Penjaga-penjaga jahanam berkata: ‘Berdoalah kamu.’ Dan orang-orang kafir itu hanyalah sia-sia belaka.” (Al-Mukmin: 49-50).

10. Malaikat Ridwan



Malaikat Ridwan adalah mahluk yang selalu patuh dan setia kepada Allah SWT. Mereka tidak pernah menentang setiap perintah Allah, kapan saja di perintah-Nya. Setiap perintah Allah selalu mereka (Malaikat) kerjakan dengan baik. Diantara Malaikat-Malaikat ada yang disebut Malaikat Muqarrobin ( yaitu Malaikat yang amat dekat hubungannya dengan Allah ). Malaikat tidak pernah durhaka kepada Allah SWT. Oleh karena itu, para Malaikat disebut juga mahluk suci.
Ridwan adalah nama malaikat yang menjaga pintu surga, walaupun tidak ada keterangan di dalam Al Qur’an dan hadits shahih yang menerangkan secara jelas namanya. Terkadang namanya diucapkan sebagai Rizvan oleh orang Persia, Urdu, Pashto, Tajik, Punjabi, Kashmir dan bahasa lainnya yang terpengaruh oleh bahasa Persia. Sementara di Perancis disebut sebagai 'Redouane'. Sekarang nama ini digunakan sebagai nama maskulin oleh orang Arab atau orang yang beragama Islam. Malaikat Ridwan biasanya bersama dikaitkan bersama Malik.

TUGAS MALAIKAT RIDWAN
Malaikat Ridwan , tugasnya adalah menjaga Surga dengan penampilan yang sangat menyenangkan para penghuni Surga.